Tumpengan atau nasi tumpeng sudah tidak asing lagi didengar oleh kita, salah satu kebudayaan yang terkenal di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Nasi tumpeng biasa digunakan dalam perayaan tertentu seperti syukuran, kenduri, dan sebagainya.
LATAR BELAKANG
Awalnya, nasi tumpeng digunakan masyarakat Jawa dan sekitarnya (termasuk Madura dan Bali) untuk membuat persembahan kepada gunung- gunung sebagai bentuk tanda penghormatan bahwa ada leluhur yang mendiami gunung- gunung tersebut. Bentuk kerucut yang dikenal sekarang, mulai muncul setelah agama Hindu masuk ke Indonesia. Bentuk kerucut tersebut merupakan bentuk tiruan dari gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan dewi mereka.
NILAI YANG TERKANDUNG
Pada tumpeng terdapat beberapa nilai yang terkadung, yaitu nilai religi, sosial dan nilai moral.
PEMOSISIAN KEBUDAYAAN: TUMPENGAN
A. Tatanan
Tumpengan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Tumpengan atau nasi tumpeng merupakan salah satu warisan kebudayaan yang sampai saat ini masih dipercaya dan dilaksanakan dalam berbagai macam perayaan baik yang bersifat simbolis maupun ritual.
B. Tuntunan
Dibalik kebudayaan tumpengan ini, terdapat nilai- nilai filosofis yang dapat dijadikan tuntunan oleh masyarakat. Tumpengan mengandung makna mendalam tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam dan dengan sesama manusia.
C. Tontonan
Dalam penyajiannya, tumpeng disajikan dengan berbagai macam jenis lauk pauk yang disajikan dengan sangat menarik. Hiasan- hiasan pada tumpeng tersebut juga memiliki makna filosofis dan berbeda pada setiap daerah. Tidak jarang juga yang dibarengi dengan iring- iringan yang diikuti warga. Tetapi modern ini, penyajian tumpeng semakin bervariasi dengan bentuk yang lebih kreatif, tentunya tanpa meninggalkan makna filosofis yang ada.
Resy Meilani
16320156
Kelompok 098
#Mengbudaya
#KATITB2021
Komentar
Posting Komentar